John Sung
Bacaan Alkitab : Yohanes 15
Sangat sayang, kali ini
tidak ada waktu menyelidiki seluruh Injil Yohanes, Injil Yohanes ini adalah
kitab perjanjian surga. Injil Markus adalah sebuah kitab kesembuhan kerajaan
Allah. Kitab perjanjian surga ini, adalah perjanjian yang diberikan Allah
kepada kita.
Ayat 1, malam itu, Yesus di
perjamuan terakhir pertama kali berbicara kepada para murid. Saat kecil saya
suka membaca pasal ini, ayah saya sering menyuruh saya menghafalnya dengan
bersuara, karena itu pasal ini paling terasa bagi saya. Yesus berkata: “Akulah
pokok anggur yang benar, dan BapaKulah pengusahanya.” Ini adalah pohon yang
khusus ditanam oleh Allah sejak dunia dijadikan. Di dunia ada sangat banyak
“pohon” seperti Konfusius, Mensius, Sidarta gautama dan lain sebagainya. Namun
mereka adalah “pohon” biasa, tetapi Yesus adalah “pohon” yang sepesial, tidak
bisa dibandingkan dengan “pohon” lain.
Jika kita mendapat bagian pada hayat pohon ini, itu adalah berkat terbaik.
Karena siapa yang mendapat bagian pada pohon itu, dia akan berbuah.
Ayat 2, Yesus berkata:
"Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya dan setiap ranting
yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah." Allah
menanam pohon ini sebenarnya tujuan yang paling utama adalah agar ranting dan
pokok saling berhubungan, sehingga berbuah. Karena itu, jika ada ranting yang
tidak berbuah akan dipotong. Pekerjaan Allah bukan hanya menanam, tapi juga
membersihkan, tujuanNya, pertama menanam, berharap agar berbuah. Kedua
membersihkan, juga berharap agar berbuah. Karena itu, kita harus mengerti
pekerjaan dan tujuan Allah, adalah supaya berbuah.
Ayat 3, Yesus membicarakan begitu
banyak kebenaran, adalah supaya kita menjadi bersih. Tujuan Yesus berkhotbah,
adalah supaya kita berbuah. Tujuan pertemuan rohani melakukan pembinaan rohani,
juga berharap agar saat saudara semua pulang bisa menghasilkan banyak buah.
Ayat 4, saat kita tinggal
dalam Yesus, otomatis kita akan berbuah. Jika anda tidak tinggal di dalam
Yesus, anda tidak akan dapat berbuah. Karena itu kita harus tinggal dalam Yesus
supaya berbuah, ini juga adalah kewajiban kita sebagai orang percaya. Semua
yang dilakukan Allah seperti menanam, membersihkan, menyirami dan lainnya,
adalah supaya kita berbuah. Jika kita tidak melakukan kewajiban untuk berbuah,
Tuhan akan memotong kita. Namun masih ada orang yang berkata: "Kewajiban
kita adalah mendengar firman dan makan." Saya teringat, waktu masih ada di
desa, pernah berkata kepada teman gereja bahwa ia tidak melakukan kewajibannya.
Teman gereja saya malah berkata: "Aku juga berdoa, memberi persembahan,
membaca Alkitab, ini sudah melakukan kewajiban!" Namun saya memberi tahu
dia: "Kewajiban paling utama adalah berbuah!"
Ayat 5, jika seseorang tidak
dapat berbuah, itu disebabkan karena apa? Tidak diragukan adalah karena ranting
meninggalkan pokok. Kita adalah ranting, kita tidak berbuah karena meninggalkan
Yesus. Karena itu, seseorang yang tidak berbuah menunjukan dia sudah
meninggalkan Yesus. Yesus berkata: Seseorang yang berada di dalam Dia pasti
berbuah; jika meninggalkan Dia, tidak akan dapat berbuat apa-apa. Ini adalah
bahaya pertama meninggalkan Yesus.
Ayat 6, bahaya kedua
meninggalkan Yesus adalah dibuang keluar. Seseorang yang tidak melekat pada
Yesus, tidak memiliki hubungan dengan Yesus, dan akan dibuang keluar. Jika anda
juga seperti ini, anda akan dibuang keluar. Bahaya ketiga meninggalkan Yesus
adalah menjadi kering; yaitu berkhotbah tidak memiliki kuasa, secara rohani
menjadi kering. Bahaya keempat meninggalkan Yesus adalah dibakar; seseorang
yang meninggalkan Yesus akan menderita karena dibakar, meskipun dia belum
dibuang ke neraka, namun sudah mencium bau api dan belerang, menanggung
penderitaan yang akan datang.
Ayat 7, bahaya kelima
meninggalkan Yesus, adalah berdoa tidak memiliki kuasa. Tentang rahasia doa
Yesus berkata: "Kamu harus tinggal di dalam Aku, dan firmanKu tinggal di
dalam kamu." Dengan begitu doamu akan dikabulkan. Setiap kali saya berdoa,
sangat otomatis, tidak ada paksaan sedikipun; firman Allah secara otomatis
mengalir keluar. Doa yang mampu menangkap firman Allah pasti akan berhasil.
Banyak orang sebelum menghadiri kebaktian, tidak bisa berdoa, namun setelah
menghadiri kebaktian, hatinya dipenuhi firman Allah, dia secara otomatis dapat
berdoa, dan lagi doanya penuh dengan perkataan Roh Kudus, begitu penuh kuasa!
Saat saya berkhotbah di Jinjing, ada seorang anak berdoa: "Tuhan, Engkau
adalah Bapa surgawiku, Engkau tidak meninggalkanku." Perkataan ini begitu
berkuasa! Karena itu seseorang yang tidak berbuah, tidak memiliki hubungan
dengan Yesus, doanya juga tidak diterima oleh Allah, ini adalah doa yang tidak
mempunyai kuasa, juga adalah bahaya kelima meninggalkan Yesus.
Ayat 8, hal pertama adalah
memuliakan Allah. Anda harus memuliakan Allah, maka akan berbuah. Berbuah untuk
memuliakan Allah, adalah murid Yesus yang baik.
Ayat 9-10, hal kedua adalah
sebagai murid Yesus. Yesus berkata: "Jika kamu menuruti perintahKu, kamu
akan tinggal di dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal
di dalam kasihNya" Seseorang yang melakukan perintah Yesus akan dapat
berbuah, Yesus juga secara khusus mengasihi dia. Jika tidak, akan seperti hamba
yang jahat yang mengalih tanah untuk mengubur talentanya, pasti tidak dikasihi
Yesus.
Ayat 11, hal ketiga adalah
tinggal dalam Yesus dan berbuah, akan mendapat kepuasan dan sukacita. Yesus
berkata: "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam
kamu dan sukacitamu menjadi penuh." Seorang saudara pernah berkata kepada
saya, saat pertama kali dia pulang dari kebaktian penginjilan, hatinya sangat
bahagia. Ini karena dia sudah mendengar firman Allah, dan berbuah di dalam
Tuhan. Saya sendiri jika dalam pekerjaan tidak mendapatkan sukacita, pasti
sudah lama mati; setiap hari pekerjaan saya sangat banyak, bangun pagi langsung
berdoa, membaca Alkitab, kemudian berkhotbah, sehabis berkhotbah pulang ke
rumah makan, dan membantuh keluarga berdoa. Sore kembali berkhotbah, malam
penginjilan, menulis surat,
membuat buku harian, jam 12 malam baru tidur, pekerjaan seperti ini sangat
sulit, namun dalam hati saya sangat bahagia, setiap hari menyiapkan makanan
rohani untuk kalian, membantu kalian bertumbuh, saya sangat bersukacita.
Seseorang bersaksi juga mendapatkan sukacita. Meskipun pekerjaan saya banyak,
namun tubuh tetap sehat, semua disebabkan karena dalam hati mendapat sukacita,
jika anda berkhotbah dan tidak bisa mendapat sukacita, lebih baik tidak
berkhotbah. Sukacita ini adalah upah saya berkhotbah. Ada seorang saudara berkata: "Tuan Sung!
Malam itu anda berkhotbah tidak ada suara, namun saya bertobat pada malam itu."
Oh, sangat memuliakan Tuhan! Banyak orang berkata: "Jika tidak dapat
berbuah, harus bagaimana? Sudah melakukan kebaktian penginjilan, namun tidak
ada orang menerima, masih ada cara apa?" mari membaca lagi, akan tahu.
Ayat 12, rahasia pertama,
memiliki kasih, harus memiliki kasih sampai pada akhirnya, mengasihi sampai
memberikan nyawa. Yesus berkata: "Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu
saling mengasihi." Ada
seorang ibu, suaminya kembali dari merantau, dan sangat suka bermain kartu,
namun dia sangat mempercayai Tuhan. Dia berkata kepada saya: "Tidak ada
cara membuat suamiku bertobat." Saya berkata: "Anda tidak memiliki
kasih." Dia berkata: "Setiap tengga malam suamiku pulang, aku tidak
membukakan pintu untuknya; dia menyuruhku masak nasi, aku suruh pembantu yang
memasak, setiap kali menyuruhnya bertobat, dia tidak suka mendengarnya."
Saya berkata: "Kelak anda jangan seperti itu, anda bukakan pintu untuknya,
memasak nasi untuknya, menyanyikan lagu pujian untuknya." Dia melakukan
seperti ini, kemudian suaminya merasa terharu, dan bertobat kepada Tuhan.
Karena itu, memiliki kasih baru dapat berbuah.
Ayat 13-15, rahasia kedua,
memiliki kasih, harus memiliki kasih sampai pada akhirnya, mengasihi sampai
memberikan nyawa. Yesus berkata: "Aku memberikan nyawaKu untuk kamu, Aku
telah memberi tahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari
BapaKu, karena itu Aku menyebut kamu sahabat." Jika seseorang tidak
memiliki kasih, dia tidak akan bersedia memberikan nyawanya bagi sahabatnya,
berkhotbah pun juga tidak ada kekuatan, kalian harus bersusah payah berkhotbah
baru berhasil. Umpamanya seseorang jatuh ke dalam air, anda menyuruhnya
berdiri, dia dapat berdiri kah? Anda harus menariknya dengan tangan anda, dia
baru dapat berdiri. Berkhotbah juga seperti itu, harus mengalirkan hayat anda
ke dalam hayat orang lain, itu adalah memberikan hayat kita sendiri. Ada semacam mikro
organisme yang sangat kecil, disebut amoba, cara berkembang biaknya adalah dari
satu tubuh induk membelah menjadi dua, dua membelah lagi menjadi empat, empat
membelah menjadi 8, ini adalah membagikan hayat. Karena itu anda harus berbuah,
juga harus membagikan hayat. Paulus berkata: "Demi saudara-saudaraku
sebangsa, aku rela terkutuk dan terpisah dari Kristus." Paulus adalah
pengkhotbah yang terbelenggu, di hadapan orang banyak, bersaksi bagi Kristus,
membagikan hayatnya. Seorang ibu yang melahirkan anak, juga membagi hayat
tubuhnya, ada seorang ibu berkata kepada anaknya: "Nak! Aku melahirkanmu
dengan satu tangan memegang peti mati, dan satu tangan menarikmu." Kalian
sungguh-sungguh harus berbuah, memikul salib mengikut Yesus, menjadi seseorang
yang memberikan nyawanya. Setiap saya berkhotbah, 4 hari pertama selalu
menangis di dalam kamar, hal yang pribadi ini hanya Tuhan Yesus yang tahu. Saudara
saudari terkasih, kita sekuat tenaga berkhotbah, memberikan hayat baru benar!
Pohon anggur berbuah, yaitu dengan membagikan hayat ke dalam buah. Setiap kali
saat saya berkhotbah, saya meletakan hayat saya ke dalam anugerah Allah, karena
itu ada hati yang mengasihi, memberikan hayat bagi orang lain, ini adalah
rahasia untuk berbuah.
Ayat 16-17, Yesus berkata:
"Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu
pergi dan mengasilkan buah, Aku pasti menjaga supaya buahmu itu tetap." Saudara
saudari terkasih! Segala sesuatu bisa gagal, namun berbuah tidak pernah gagal.
Langit bumi bisa berubah, namun memberitakan firman pasti tidak pernah gagal!
Suatu hari, tempat ibadah ini tidak ada lagi, dunia juga lenyap, kita juga
meninggalkan dunia ini, namun buah yang kita hasilkan selamanya tidak pernah
gagal, selamanya akan tetap berada di dalam Tuhan. Ada seorang pengkhotbah, dia bermimpi melihat
Tuhan di atas takhta, banyak orang dating ingin menhadap kepada Tuhan. Ada seorang datang,
memberikan sangat banyak harta kepada Tuhan, Tuhan berkata: "Aku tidak
membutuhkan hartamu." Seorang pelukis, membawa datang banyak lukisan,
Tuhan berkata: "Aku tidak lukisan yang kamu gambar." Seorang
professor datang, membawa banyak buku, Tuhan berkata: "Ilmumu sedikitpun
Aku tidak butuh." Seorang penyair datang, membawa banyak syair, Tuhan
berkata: "Surga tidak memerlukan ini semua." Tidak ada seorang pun
yang dapat memuaskan hati Tuhan, Terakhir datanglah seorang wanita tua, tubuhnya
berlumuran darah segar, membawa 100 orang anak, melihat itu Tuhan segera
meninggalkan takhtaNya, wanita tua berkata: "Aku tidak membawa persembahan
apa-apa, hanya beberapa tahun memcucurkan darah memberitakan Injil untuk Tuhan,
sebagai harga 100 buah ini." A! Saat itu para malaikat dan orang kudus
bersukaria, Tuhan menjabat tangannya dan berkata: "HambaKu yang baik dan
setia!" Apakah anda semua berpikir berbuah dapat gagal? Segala sesuatu
bisa gagal, namun berbuah tidak pernah gagal. Setiap hari saya berdoa, Alkitab
berkata: "Apa saja yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukanya
untukmu." Saya tidak meminta yang lain, namun meminta Yesus menjaga buah. Shenyang
menghasilkan 100 buah, Yingkou menghasilkan 190 buah, Guangzhou 870 buah lebih,
setiap hari saya memohon Yesus menjaga mereka.
Untuk dapat berbuah harus
ada 3 macam salib yang dipikul. Berbuah tentunya tidak bisa menghidar dari
memikul salib, karena itu kita harus memikul salib agar dapat berbuah.
Ayat 18-19, salib yang
pertama, yaitu dunia harus membencimu. Yesus berkata: "Jikalau dunia
membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada
kamu. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu
dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu." Saudara saudari terkasih,
kalian berbuah, orang dunia akan membenci kalian, namun kalian jangan
menaruhnya di hati, ini tidak ada pengaruhnya.
Ayat 20-21, salib yang
kedua, yaitu menderita penganiayaan. Yesus berkata: "Jika mereka telah
menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti
firmanKu, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Dunia menganiaya kamu, karena
meraka tidak mengenal Bapa." Saudara saudari terkasih, ini juga tidak ada
pengaruhnya.
Ayat 22-25, salib yang
ketiga, yaitu dunia tanpa alasan membencimu. Yesus berkata: "Sekiranya Aku
tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak bedosa. Sekiranya Aku
tidak melakukan pekerjaan di tengga-tengga mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi
sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka tanpa alasan membenci kamu, mereka
tentu dianggap berdosa." Salib yang ketiga ini, adalah beban yang
ditanggung oleh setiap orang Kristen yang berbuah.
Ayat 26-27, Yesus berkata:
"Kalian jangan kuatir, Aku tidak menyuruh kalian seorang diri bersaksi,
Aku akan mengutus Penghibur bekerja bersama kalian, karena itu kalian jangan
takut, ada Penghibur yang memikul salib bersama dengan kalian." Berbuah
adalah bersaksi, juga adalah memikul salib. Pohon anggur sangat ajaib, ranting
yang berbuah akan melengkung ke bawah, sangat menderita, sebab menahan berat.
Saya melihat seorang wanita sangat kurus, namun anaknya banyak; sebagian besar
wanita yang gemuk anaknya sedikit; jika kalian melihat seorang wanita,
pakaiannya compang-camping, bodynya kurus kecil, pasti anaknya banyak, ini
sudah tentu. Semakin banyak seseorang berbuah, salib yang dia pikul juga
semakin berat, semakin kamu menderita, Tuhan semakin memakaimu. Salib, salib!
Selamanya adalah kemuliaanku! 8 tahun pertama saya di Amerika, selalu menjadi
pekerja kasar, setiap malam pasti memikul batangan besi berjalan sejauh 1 km, 2
hari bekerja langsung sakit. Harus 1 minggu bekerja baru bisa mendapat upah, 2
hari tidak ada upah. Kemudian bekerja mencuci piring untuk orang, setiap kali memcuci
sampai tangan menjadi bengkak. Saya bekerja sebagai pekerja kasar sampai
mendapat gelar master, masih harus bekerja. Mereka orang Amerika melihat saya
sama seperti budak kulit hitam, tidak diberi makan, juga tidak diberi upah,
kemudian bekerja di lading, makin bekerja, makin menderita. Suatu hari Tuhan
mengubah saya, menyuruh saya pergi memberitakan Injil, pergi memberitakan Injil
di desa selama 3 tahun. Sejak saya lahir baru, saya ditahan 193 hari,
penderitaan yang sulit dikatakan, saya sering tidak mengerti maksud Tuhan,
sekarang saya tahu. Tuhan ingin saya menderita, untuk melatih saya. Saya
memberitakan Injil di berbagai tempat di Cina, banyak kali diusir dan diserang oleh orang, terkadang saya berkata: "Mengapa
saya begini menderita?" Penghotbah lain begitu bahagia. A! Ini semua
adalah maksud baik Tuhan, hendak melatih saya memikul salib. Salib, salib!
Selamanya adalah kemuliaanku! Saudara saudari terkasih, apakah kalian bersedia
berbuah? Apakah kalian bersedia memikul salib dan menghasilkan buah?